About Me

My photo
Received my early education at the Rifle Range Road (2) Primary School, Kuala Lumpur. Attended junior high school at Raja Abdullah Secondary School, Kuala Lumpur and high school at Technical Institute, Kuala Lumpur. Further study at Mara Institute of Technology (ITM), Shah Alam, Selangor and obtained Certificate in Town and Regional Planning and Diploma in Quantity Surveying. Continued study in Mara University of Technology (UiTM) and obtained Bachelor of Quantity Surveying (Honours). I am a skilled commercial manager with extensive background in-and thorough knowledge of- development, construction, maintenance and construction contracts. Also having knowledge and experience in project, facilities and property management. Experienced in developing and implementing competitive cost planning, project budgeting, cost controlling and development appraisal. Exceptional organizational, analytic and managerial skills. Career as Commercial Expert till now.

Thursday, 1 June 2023

Kuasa pemikiran

 Kuasa pemikiran adalah subjek yang menarik yang telah dikaji oleh pelbagai disiplin, termasuk psikologi, falsafah, dan spiritualiti. Walaupun tahap kuasa pemikiran adalah subjektif dan berbeza dari individu ke individu, pemikiran mempunyai potensi untuk mempengaruhi kehidupan kita dalam beberapa cara. Berikut adalah beberapa aspek mengenai kuasa pemikiran:

1. Pengaruh terhadap emosi: Pemikiran dapat mempengaruhi emosi kita secara langsung. Pemikiran positif cenderung meningkatkan suasana hati kita, meningkatkan keyakinan diri, dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan, manakala pemikiran negatif dapat menyebabkan perasaan sedih, kebimbangan, dan tekanan.

2. Persepsi terhadap realiti: Pemikiran kita membentuk bagaimana kita melihat dan menafsirkan dunia di sekeliling kita. Mereka dapat mewarnai pengalaman kita, mempengaruhi sama ada kita melihat situasi sebagai positif atau negatif, mencabar atau dapat diatasi. Ini, seterusnya, mempengaruhi sikap, tindakan, dan pengambilan keputusan kita.

3. Ramalan yang memenuhi diri: Pemikiran dapat menjadi ramalan yang memenuhi diri. Jika kita secara konsisten berpikir secara positif dan percaya pada kemampuan kita, kita lebih cenderung mengambil tindakan yang mengarah kepada kejayaan. Sebaliknya, jika kita selalu meragukan diri sendiri dan fokus pada hasil negatif, kita mungkin secara tidak sengaja menghalang kemajuan kita.

4. Manifestasi dan Undang-undang Tarikan: Beberapa ajaran falsafah dan spiritualiti mengesyorkan bahawa pemikiran memiliki kekuatan untuk mewujudkan hasrat kita. Menurut Undang-undang Tarikan, pemikiran positif dan visualisasi dapat menarik pengalaman dan hasil positif ke dalam kehidupan kita.

5. Kebolehan kognitif dan penyelesaian masalah: Pemikiran memainkan peranan penting dalam proses kognitif dan kemampuan penyelesaian masalah kita. Kemampuan untuk berfikir secara kritis, menganalisis situasi, dan menghasilkan penyelesaian kreatif bergantung pada pemikiran dan proses mental kita.

6. Pengaruh terhadap perilaku: Pemikiran dapat mempengaruhi perilaku dan tindakan kita. Keyakinan, sikap, dan niat kita sering tercermin dalam pilihan yang kita buat dan cara kita berinteraksi dengan orang lain. Pemikiran positif dapat memotivasi kita untuk mengejar tujuan, manakala pemikiran negatif dapat menyebabkan sabotaj diri atau ketiadaan tindakan.

7. Kesan terhadap kesejahteraan secara keseluruhan: Pola pemikiran negatif yang berterusan dapat menyumbang kepada tekanan kronik, kebimbangan, dan juga dapat mempengaruhi kesihatan fizikal. Sebaliknya, membina pemikiran positif dan sikap syukur telah dikaitkan dengan peningkatan kesejahteraan mental dan fizikal.

8. Pengaruh sosial: Pemikiran memiliki kekuatan untuk membentuk kesedaran kolektif dan mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Idea dan ideologi, apabila dikongsi dan diterima oleh sejumlah besar orang, dapat mendorong perubahan sosial dan mempengaruhi arah sejarah.

Perlu diingat bahawa walaupun pemikiran memiliki potensi menjadi kuat, mereka bukanlah faktor penentu tunggal dalam hasil. Faktor-faktor luaran, tindakan, dan keadaan juga memainkan peranan penting. Namun, kuasa pemikiran terletak pada kemampuannya untuk membentuk persepsi, sikap, dan perilaku kita, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kualiti hidup secara keseluruhan.


Sunday, 28 May 2023

Apa bezanya fitnah dan kritik?

 

Fitnah dan kritik adalah dua konsep yang berbeda dalam konteks pengungkapan pendapat atau penilaian terhadap seseorang atau sesuatu. Berikut adalah perbedaan antara fitnah dan kritik:

1. Definisi:

   Fitnah: Fitnah merujuk pada penyebaran informasi palsu atau tidak benar yang bertujuan untuk merusak reputasi atau menyebabkan kerugian pada seseorang atau kelompok. Fitnah melibatkan pernyataan yang tidak didukung oleh fakta atau bukti yang sahih.

   Kritik: Kritik merujuk pada penilaian yang dilakukan terhadap seseorang atau sesuatu berdasarkan analisis rasional, pengamatan, atau pemahaman yang objektif. Kritik dapat berupa penilaian negatif atau masukan konstruktif yang dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik atau perbaikan.

2. Niat:

•   Fitnah: Fitnah dilakukan dengan niat jahat atau sengaja untuk merusak reputasi atau membahayakan seseorang atau kelompok. Tujuan fitnah umumnya adalah mencemarkan nama baik atau menciptakan persepsi negatif tanpa memperhatikan kebenaran.

    Kritik: Kritik dilakukan dengan niat yang bermaksud membangun atau memberikan masukan konstruktif untuk perbaikan. Kritik biasanya bertujuan untuk memberikan sudut pandang baru, mengidentifikasi kelemahan, atau menawarkan saran perbaikan.

3.  Landasan:

    Fitnah: Fitnah tidak didasarkan pada fakta yang terverifikasi atau bukti yang sahih. Pernyataan fitnah sering kali tidak dapat dipertanggungjawabkan atau tidak memiliki dasar yang kuat.

    Kritik: Kritik didasarkan pada fakta, pengamatan, atau argumen yang terukur. Kritik mencoba memberikan pemahaman yang lebih baik atau memberikan pandangan yang objektif.

4.   Dampak:

    Fitnah: Fitnah dapat merusak reputasi seseorang secara serius, memicu konflik, atau menyebabkan kerugian yang signifikan. Fitnah juga dapat menciptakan ketidakpercayaan atau merusak hubungan antara individu atau kelompok.

    Kritik: Kritik dapat mempengaruhi opini atau pandangan seseorang terhadap suatu hal, tetapi tujuan utamanya adalah memberikan masukan konstruktif atau membangun kesadaran akan kelemahan yang mungkin ada.

Penting untuk membedakan antara fitnah dan kritik karena fitnah memiliki konsekuensi yang merugikan dan dapat melanggar hak-hak individu, sementara kritik yang dilakukan secara konstruktif dapat membantu dalam pertumbuhan pribadi, perbaikan, atau kemajuan suatu hal.

Fitnah dan kritik dalam perspektif Islam

 Dalam perspektif Islam, terdapat perbedaan yang signifikan antara fitnah dan kritik. Berikut adalah penjelasan mengenai keduanya:

1. Fitnah dalam Islam:

Definisi: Fitnah dalam Islam merujuk pada penyebaran berita palsu atau informasi yang menyesatkan dengan tujuan memicu konflik, memfitnah orang lain, atau menyebabkan kerusakan sosial.

Kecondongan negatif: Fitnah dalam Islam dianggap sebagai perbuatan yang sangat tercela dan diharamkan. Al-Quran menyebutkan dalam beberapa ayat tentang larangan fitnah, seperti dalam Surah Al-Hujurat (49:6): "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu seorang fasik membawa suatu berita, maka teliti dahulu, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."

Menghindari: Umat Muslim dianjurkan untuk menghindari menyebarkan fitnah, mendengarkan fitnah, atau menjadi bagian dari proses fitnah. Islam mendorong umatnya untuk mencari kebenaran sejati, memverifikasi informasi sebelum mempercayainya, dan menghormati reputasi orang lain.

2. Kritik dalam Islam:

Definisi: Kritik dalam Islam merujuk pada penyampaian pendapat atau penilaian secara konstruktif tentang seseorang atau sesuatu dengan niat baik, berdasarkan dalil-dalil agama atau kebijaksanaan.

Memiliki landasan: Dalam Islam, kritik yang disampaikan dengan cara yang baik dan sopan, serta didasarkan pada hujjah (dalil atau argumen yang sahih) dapat dianggap sebagai bentuk amar ma'ruf nahi munkar (menganjurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran), yang dianjurkan dalam agama.

Tujuan positif: Kritik yang dilakukan dengan tujuan perbaikan, pembelajaran, atau untuk meningkatkan kualitas individu atau masyarakat adalah diterima dalam Islam, asalkan dilakukan dengan cara yang sopan dan tidak merusak reputasi seseorang secara tidak adil.

Dalam Islam, fitnah dianggap sebagai perbuatan dosa yang serius, sementara kritik yang dilakukan dengan niat baik dan cara yang benar adalah diperbolehkan dan bahkan dianjurkan selama dilakukan dengan tujuan memperbaiki dan memberikan manfaat. Penting bagi umat Muslim untuk membedakan antara fitnah dan kritik yang konstruktif, serta berpegang pada prinsip-prinsip kebenaran, keadilan, dan penghormatan terhadap reputasi dan hak-hak individu.